Senin, 06 Juni 2011

SEJARAH KEILMUAN ISLAM KLASIK DAN PENGARUHNYA


PERKEMBANGAN SEJARAH KEILMUAN ISLAM KLASIK DAN PENGARUHNYA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut Ibnu Khaldun , Sejarah adalah salah satu disiplin ilmu yang dipelajari secara luas oleh bangsa-bangsa dan generasi-generasi. Dalam hakikat sejarah, terkandung pengertian observasi dan mencari kebenaran (tahqiq), keterangan yang mendalam tentang sebab dan asal benda wujud serta pengertian dan pemgetahuan tentang substansi, essensi dan sebab-sebab terjadinya peristiwa.Sejarah membuat kita paham akan hal-ikwal bangsa-bangsa terdahulu, yang merefleksikan diri dalam perilaku kebangsaan mereka, sejarah membuat kita mengetahui biografi, jejak historis, kebijaksanaan para pemimpin jaman dulu . Sehingga menjadi sempurnalah faedah dalam memcari solusi masalah agama dan dunia .

Sejarah islam membuktikan banyaknya para cendikiawan Muslim yang banyak memberikan Kontribusi dalam pengembangan ilmu di percaturan ilmu pengetahuan dunia. Yang ilmunya tidak kalah dengan para ilmuwan barat, yang keberadaannya tidaklah seterkenal ilmuwan barat. Pada abab pertengahan hidup para pakar-pakar cendikiawan muslim seperti Ibnu Sina yang terkenal dengan bukunya Qanun Fi Attib (the Canon) yang disebut-sebut sebagai inspirator utama kebangkitan barat dalam ilmu kedokteran, sampai sekarang pun keberadaan Avicenna nama lain dari Ibnu Sina (750 – 1450 M) masih fenomenal, di internat pun ada situs yang khusus membahas kehidupan dan pemikiran ibnu Sina. Selain itu Islam juga mengenal Penemu Gaya GravitasiAl-
Biruni, Bapak Sosiologi Politik Ibnu Khaldun, Jabir ibnu Hayyan sebagai penemu
Ilmu Kimia, Ada Ibnu Zuhr bapak Parasitologi dan pelopor Tracheotomi,Ibnu

Majid penemu Kompas dan Navigator. Al-Khawarizmi (bapak aljabar dan geografi), Abu Al-Zahrawi (bapak bedah, penemu hemofilia), Ibnu Haitham (penemu teknik fotografi, optik dan energi solar), Ibnu Rusyd (perintis ilmu jaringan tubuh),Ibnu Nafis (penemu peredaran darah paru-paru), dan lain-lain. Namun kadang mereka jarang disebut-sebut dalam khazanah pendidikan kita, kalau sekarang murid-murid menengah pertama ditanya siapakah penemu peredaran darah , mereka akan menjawab William harvey. Muqaddimah Ibn khaldun penerjemah Ahmadie Thoha, Pustaka Firdaus jakarta tahun 2000.
Mencari Ilmu adalah kewajiban sebagai umat muslim, Alquran menempatkan orang yang berilmu dalam derajat yang tinggi, ketika selesai Allah memberi tutor kepada Adam nama-nama benda seluruhnya , maka diperintahkan malaikat untuk bersujud kepada Adam. Dan Pada hari kiamat ditimbanglah tinta ulama dengan darah syuhada, maka tinta ulama dilebihkan dari darah syuhada. Kalau ada Hadiah Nobel pada zaman mereka lahir, mungkin sudah banyak penerima nobel dari kalangan dunia islam. Dalam perjalanan nobel sejak 100 tahun silam baru ada empat orang penerima nobel dari umat muslim , mereka adalah Presiden Mesir Anwar Sadat tahun 1978, sastrawan Mesir Nagib Mahfudz tahun 1988, Abdus Salam dari pakistan , dan yang terakhir ilmuwan asal Mesir yang menetap di AS, Ahmad Zuwaeli asal Mesir. Dua yang pertama mendapatkah Penghargaan Nobel di bidang perdamaian dan sastra. Sedangkan Abdus Salam di bidang fisika dan Zuwaeli ,yang juga hafiz Quran, ahli di bidang kimia
Nobel adalah penghargaan yang diperakarsai oleh Alfred Nobel (1833-1896), sejak tahun 1901 untuk 5 bidang ilmu pengetahuan seperti kimia, fisika, sastra, ekonomi dan perdamaian. Ilmuawan yang menerima adalah orang-orang yang dianggap paling berjasa bagi umat manusia.
Sebelum kita membicarakan pakar-pakar pengetahuan muslim kita ada baiknya kita mengemukakan sedikit gebrakan apa saja yang terjadi dikalangan umat islam sejak kepemimpinan khulaufaur Rasyidin dan zaman bani umayah dan bani Abbasiyah. Bicara cendikiawan muslim, berkaitan erat dengan siapa yang saat itu berkuasa. Khalifah dan para Pemimpin adalah orang-orang yang memfasilitasi perkembangan ilmu, semakin sadarnya seorang pemimpin akan pentingnya ilmu pengetahuan , maka makin berkembanglah ilmu pengetahuan pada zaman tersebut. Tercatat Khalifah Harun Ar- rasyid, Al-makmun, termasuk khalifah dari Bani abbasiah yang turut andil dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Harun Al-rasyid adalah khalifah yang memanfaatkan kekayaan negara untuk mendirikan rumah sakit, lembaga pendidikan kedokteran, dan lembaga pendidikan farmasi , serta pemandian umum. Jaman itu umat islam memiliki 800 orang dokter. Khalifah Harun al-Rasyid mendirikan Khizanat al-Hikmat yang berfungi sebagai perpustakaan yang kemudian zaman Al-makmun namanya diubah menjadi Baynt al- Hikmat.(abad 9 M) Jaman al-Makmun, Khalifah ini mempekerjakan Muhammad Ibn-Musa Al- khawarijmi dalam bidang aljabar dan astronomi untuk mengelola Baynt al Hikmah (Perpustakaan besar ) ini dijadikan tempat penterjemahan buku-buku filsafat karya Galen, Aristoteles dan plato. Dan ditempat ini juga terdapat observatorium astronomi untuk meneliti perbintangan.3
Puncak kejayaan pemerintah bani Abbas berada pada masa khalifah Harun Ar- Rasyid dan putranya Khalifah Al-Makmun yang disebut jaman Keemasan Islam (The Golden Age of Islam). Pada tahun 800 Bahdad menjadi kota metropolitan dan kota utama umat Islam, serta pusat perdagangan ekonomi dan politik dan berpenduduk lebih dari satu juta jiwa. Dan sebagai raja yang besar zaman itu hanya karel Agung (742-814 ) di Eropa yang dapat menjadi bandingannya.
lihat Dr. Jaih Mubarok A.Ag Sejarah Peradaban Islam, Pustaka bani Quraisy, tahun 2005, hal 119. Diambil juga dari badri yatim, Sejarah Peradaban Islam, hal 50
3 Jaih mubarok Op.cit hal 120
4 Enksiklopedi Islam Jilid 2, PT Ictiar Baru Van Hoeve, Hal 89
B. PERKEMBANGAN ILMU
1.       MATEMATIKA
Matematika adalah ilmu yang diperoleh melalui tangga musik dan rasional Konsep matematika yang dikembangkan adalah sebagai berikut (1) logika tentang bukti, (2) ide-ide empiris tentang hukum eksakta dan hukum alam (3) konsep operasi (4) matematika bergerak dari deskripsi yang bersifat statis kepada deskripsi yang bersifat dinamis5conny Semiawan,Th.I Setiawan, Yufiarti, Panorama Filsafat Ilmu dalam buku ini yang dibahas hanya teori pythagoras(582-500SM) dikatakan Phytagoras meneliti nada-nada alam dan nada-nada tangga nada musik. Dari hasil penelitiannya dia mendapat ilham menciptakan sistem angka decimal 1-10, 11-20 dan seterusnya yang hingga kini dipakai seluruh dunia. yang kemudian mengilhami Plato (428 -347 SM) dan Aristoteles (384 sm-322 SM) dan pada perkembangan matematika dan filsafat rasional dunia barat. Dalam perjalanan ilmu yang bertolak dari matematika yang dipengaruhi oleh budaya islam ditemukan letak kiblat, penemuan pola kemungkinan simetris antara ruang dan waktu yang sifatnya statis, berbagai penemuan mengenai simetris-simetris kristal. Sayang buku ini tidak memasukkan nama Al-kawarizmi, kalau mau jujur selain Phytagoras. Cendikiawan yang lahir 1300 tahun kemudian punya andil besar dalam perkembangan matematika dunia. Apakah hanya cendikiawan yunani yang pantas selalu disebut-sebut dalam khazanah ilmu pengetahuan matematika.
2.Aritmetika
Menurut ibnu khaldun aritmatika Adalah pengetahuan tentang angka-angka yang dikombinasi di dalam deret hitung dan deret ukur. Disiplin ilmu ini adalah cabangnya pertama dari ilmu-ilmu matematis dan yang paling pasti. Ia masuk kedalam pembuktian melalui hitungan. Buku-buku tentang ilmu ini ditulis As-Syifa, An-Najat oleh Ibnu Sina.
3. Aljabar
Merupakan cabang aritmatika : orang pertama yang menulis disiplin ilmu ini adalah al-Khawarizmi, dan sesudahnya , Abu Kamil Syuja bin Aslam . Buku yang terbaik adalah kitab karya al-Quraisyi .7
4. Aritmetika Bisnis
Cabang nya adalah hitung dagang . Aplikasinya banyak dilakukan dikota-kota .
Bisnis yang berkenaan dengan jual beli barang, pengukuran tanah , zakat, dan semua
5conny Semiawan,Th.I Setiawan, Yufiarti, Panorama Filsafat Ilmu (PT Mizan publica tahun 2005hal 29.
66 ibnu Khaldun hal 656
77. ibid hal 659
8. inid hal 660
bisnis lain yang punya hubungan dengan angka-angka Dan Ilmuwan Andalusia yang
terkenal dengan ilmu dagang adalah Hitung dagang Az-Zahrawi, Ibn As-Samah dan
Abu Muslim Ibn Khaldun , dan murid Maslamah Al-Majriti.8

4.Faraid adalah cabang aritmetika
Untuk menghitung bagi ahli-ali waris yang berhak (dzawil furudl).Agar penyelesaian masalah pembagian waris ini dapat adil dan benar, disiplin ilmu ini penting . Pada Mahzab malik, lahirlah bukunya Ibnu Tsabit, Kitab Ringkasan Qadli Abu al-Qasim al- Hufi, Karya Ibnu al-Munmir, al-ju’adi, al-Shuradi , namun yang tertinggi karya al-Hufi.Berdasarkan mahzab as-Syafi’I , Iman al-Haramain . Demikian juga karya mazhab hanbali dan Hanafi.9

5. Ilmu Ukur
Mempelajari ukuran-ukuran kuantitas, ukuran itu boleh bersambung seperti garis, bidang datar, dan benda-benda geometris , Karya orang-orang Yunani dalam bidang ini yang sudah diterjamahkan kedalam bahasa Arab. Adalah bukuEukle ides yang diterjemahkan pada masa khalifah Abu Ja’far al-manshur menjadi buku pegangan para pelajar saat itu. Ringkasan Eukleides dibuat antara lain oleh Ibnu Sina dalam buku As- Syifa. Oleh as- Ibnu as- Shalt dalam buku al-Iqtishar10
6. Geometri
cabang ilmu pengukuran tanah (almisahah) istilah kubik, jengkal, unit lain menjadi dasar pengukuran ilmu ini
7. Optika
Merupakan cabang geometri ilmu yang menerangkan musabab terjadinya kesalahan dalam persepsi visual , dengan dasar pengetahuan tentang bagaimana sebab- sebab hal tersebut terjadi. Persepsi visual terjadi dengan melalui kerucut yang ditimbulkan oleh sinar. Yang puncaknya adalah titik pandang dan pangkalnya adalah obyek yang dilihat. Ilmu ini juga membahas juga perbedaan melihat bulan pada laritude yang berlainan (de Slane mencatat bahwa Ibnu Khaldun telah mengatakan Longitude- longitude). Sarjana yang paling terkenal membahas tentang ini adalah Ibnu al-Haitsan11.
8.Astronomi
Ilmu yang mempelajari gerakan bintang- bintang yang tetap dan planet-planet, astronomi menarik kesimpulan berdasarkan metode geometris tentang adanya bentuk- bentuk tertentu dan bermacam-macam posisi lingkaran yang mengharuskan terjadinya 899. (Khaldun hal 661). Gerakan yang dapat dilihat dengan indra itu. Dan astronomi juga membuktikan bahwa misalnya dengan adanya presisi equinox-equinox, pusat bumi tidaklah identik dengan pusat lingkaran kecil (epicycle) yang membawa (bintang-bintang) dan bergerak di dalam lingkaran yang besar. Lalu melalui gerakan bintang-bintang yang tetap, astronomi membuktikan adanya lingkaran falak kedelapan. Dibuktikan juga bahwa bintang tunggal memiliki sejumlah deklinasi.

Orang yunani mempergunakan alat yang mereka sebut Astrolab (dzat i-halg). Dalam islam pada masa al-makmun dibangun alat observasi besar yang dikenal Astrolab, tapi tidak selesai kemudian pondasi bangunan ini lenyap, dan dilupakan Karya terbaik bidang ini adalah Majisti (Al-Magest ) yang dikarang oleh Ptolomeus (raja Yunani ) sedang filosof muslim terkemuka seperti Ibnu Sina meringkasnya dalam Asy-Syifa, Ibnu Rusyd (filosof Andalusia) juga meringkas karya ptolomeus . Ibn as-Samah dan ibn as-Shalt dalam kitab al-Iqtishar, Ibn al-Farghani .memiliki ringkasan astronomi12


8.Tabel-tabel astronomi
Ilmu yang menjadi cabang astronomi ini berisi tabel-tabel berdasar hitungan menurut rumus aritmatika . berkenaan dengan perjalanan gerak khusus bagi setiap bintang serta watak gerakan itu, cepat , lambat, lurus , balik dan seterusnya dengan menghitung gerakan-gerakannya menurut hukum-hukum yang berlaku. Tabel ini mengikuti bermacap prinsip dasar yang sudah ditetapkan yang menyangkut pengetahuan tentang apogee (titik terjauh dari bumi dan peredaran suatu satelit) dan deklinasi- deklinasi, berbagai macm gerakan dan bagaimana hal-hal ini melepaskan satu hingga pada lainnya. Para sarjana menuliskan pada tabel-tabel disebut tabel-tabel astronomi (azyaj). Penetapan posisi bintang pada suaktu waktu tertentu dalam bidang ini disebut penyetelan tabulasi. Sarjana yang menulis beberapa buku tentan masalah ini adalah Al-Battani dan Ibnu Al-Khamad. Ibn ishaq sarjana yang melakukan observasi astronomi pada 619 (1222)13
9. Fisika
Menuru Ensiklopedi Islam Fisika adalah ilmu pengetahuan yang membahas materi, energi, dan interaksinya. Ruang lingkup fisika amat luas, mencakup struktur materi, sifat berbagai wujud materi dan interaksinya.
Menurut ibnu Khaldun Fisika adalah Ilmu yang membahas tentang tubuh-tubuh dari titik pandang gerakan dan diam yang melekat padanya. Fisika mempelajari tentang tubuh-tubuh samawi dan substansi elementair, sebagaimana juga manusia, binatang , tumbuhan dan barang tambang yang diciptakan dari padanya. Perihal mata air , gempa yang timbul dalam bumi, juga awan, uap , guntuh, kilat, dan badai yang terdapat dalam atmosfir dan lain-lain. Selanjutnya mempelajari tubuh, yaitu jiwa dalam berbagai bentuk dimana ia muncul pada manusia dan binatang-binatang dan tumbuhan
12 (Khaldun hal 666 – 667)
13 (Khaldun Hal 667)

Buku-buku Aristoteles tentang fisika di ringkas dalam asy-Syifa karya ibnu Sina. Kemudian Ibnu Sina meringkas kembali Asy-Syifa didalam kitab An-Najah dan al- isyarat. Ibnu Sina seakan–akan menetang Aristoteles dan banyak mengemukakan pendapatnya sendiri sedang Ibn Rusyd meringkas tapi tidak menentang .14
10. KEDOKTERAN

Kedokteran adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang tubuh manisia dari segi sehat dan sakitnya. Dokter berusaha menjaga kesehatan dan menyembuhkan penyakit dengna bantuan obat-obatan dan makanan. Galen atau galinus ilmuwan yang hidup jaman nabi Isa karya-karya kedokterannya merupakan induk dari ilmu kedokteran sesudahnya, Dalam islam terdapat dokter-dokter terkemuka sepertiar-Ra zi (Muhammad ibn Zakaria ) 251-313H /866-925 M,al-Majusi (Ali ibn al-Abbas abad ke 10), danIbnu Sina. Dan dari kalangan Andalusia yang paling terkenal adalah Ibn-Zuhr (Abdul Malik bin Zuhr (avenzoar) wafat 557 (1162)
Menurut Ibnu khaldun Kedokteran tidak disebut dalam ilmu hadist shahih . karena Muhamad tidak diutus Allah untuk masalah kedokteran tapi masalah syariat-syariat agama. hal ini telah terjadi ketika pada saat Nabi ditanya tentang proses perkawinan pohon korma, maka sabdanya.kalian lebih mengetahui masalah-masalah dunia kalian(daripada saya). Maka tidak satupun dari pernyataan-pernyataan mengenai kedokteran yang terdapat dalam hadist shahih boleh dinyatakan sebagai suatu syariat. Tak ada satu dalilpun menunjukan itu. Yang boleh hanyalah apabila jenis medis semacam itu dipergunakan untuk memperoleh berkah dan kebenaran ikatan keimanan, sehingga mempunyai pengaruh manfaat yang besar. Bagaimanapun itu bukan termasuk kedokteran humoral tetapi akibat dari keimanan yang tulus. Sebagaimana terjadi dalam pengobatan sakit perut dengan madu. Dan Allah memberikan petunjuk kepada yang benar , tiada tuhan selain Dia.15(Khaldun hal 667)
11. ILMU PERTANIAN
Mempelajari pengolahan, tanaman , irigasi , pengolahan tanah. Salah satu buku yunani , Kitab al-Falahah an-Nabathiyyah diterjemahkan (pertanian nabataean agricultural ) dinisbatkan kepada Abu Bakar Muhammad bin Ali ibnu Wasyiyah, berisi informasi tentang diatas, tapi saat itu dipelajari hanya terbatas mempelajari tanaman , dan pengolahan, pemeliharaannya saja karena saat itu isi buku itu juga menyangkut masalah sihir.Dan dalam islam sihir adalah hal yang terlarang dipelajari.16 (khaldun hal 678)
12. ILMU KIMIA

Dalam Ilmu ini di pelajari substansi emas, perak dan tentang cara kerja bahan, produksi emas, perak, mereka juga menyelidiki bahan-bahan buangan/limbah, usaha- usaha operasional melalui pengalihan substansi dari potensilitas ke aktualitas seperti, misalnya, oleh disolusi tubuh-tubuh (substansi-substansi ) pada komponen-komponen naturalnya melalui sublimasi dan distilasi pleh solidifikasi substansi yang meltable (cair) melalui klasifikasi (proses mengeras menjadi kapur) oleh pulverisasi benda-benda keras
14 (hal 675).
15 Khaldun 667
16 ibid hal 678

dengan bantuan alat-alat penumbuk dan palu-palu dan lain-lain. Apabila batu hitam , timah dan tembaga dipersiapkan menerima emas atau perak yang dipanaskan di api maka substansi ini akan berubah jadi emas murni.17 Ilmuwan kimia yang terkenal adalah Jabir Bin Hayyan, sehingga mereka menyebutnya ”ilmu Jabir” dan dia telah menulis 70 risalah tentang kimia. Namun masih seperti teka-teki silang. Filosof timur yang menerang kan ilmu kimia secara sistematis adalah Ath- Thaghra. Kemudian Maslamah al-Majrithi Ilmuwan dari Andalusia yang menulis buku tentang kimia rutbah al-hakimIbnu al-mughayribi seorang ilmuwan terkemuka menulis pribahasa kedalam bait-bait sajak.
Seringkali karya-karya tentang kimia dianggap berasal dari al-Ghazali. Anggapan ini tidak benar karena persepsinya yang tinggi tidak mengizinkan untuk mempelajari atau bahkan menerima berbagai kesalahan teori kimia.18




















BAB II
PEMBAHASAN

Berbicara Ilmu dan perkebangannya maka tidak lepas dari kepemimpinan pada jamannya. Bila pada saat itu Khalifah yang meminpin pada masanya sangat concern terhadap perkembangan ilmu filsafat dan agama, maka berkembanglah keilmuan yang pesat. Karena pada saat itu Khalifah memberikan modal penelitian, sarana yang baik dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Dibawah ini sebelum kita membicarakan saru persatu cendikiwan musilim yang banyak berjasa dalam mengembangan ilmu, kita melihat kilas balik tahun-tahun kepemimpinan khalifah dari mulai jaman Abu bakar sampai kepemimpinan bani Umayah dan Abasiyah

SEJARAH KEPEMIMPINAN KHULAFAUR RASYIDIN
Drs. M. Yatiman Abdullah, M.A.Studi islam Kontemporer, Amzah jakarta 2004
1. KHALIFAH ABU BAKAR (11-13H/632-634 H)
2.KHALIFAH UMAR BIN KHATAB (13-23 H / 634-644 M)
3.KHALIFAH USTMAN BIN AFFAN (23 -35 H/644-656 M)
4.KHALIFAH ALI BIN ABU THALIB (35-40 H/ 656-661 M)19
ZAMAN BANI UMAYAH (40 H – 132 H)

1. KHALIFAH MUA’WIYAH IBNU ABI SUFYAN (40-60 H/661-681M)
2. KHALIFAH YAZID IBNU MUAWIYAH (60 – 63 H/681M-684M)
3. KHALIFAH MU’AWIYAH IBNU YAZID (63 – 64 H/684-685M)
4. KHALIFAH MARWAN IBNU HAKAM (64 – 65 H/685-686M)
5. KHALIFAH ABDUL MALIK IBNU MARWAN (65 – 86 H/686-707 M)
6. KHALIFAH WALID IBNU ABDIL MALIK (86 – 96 H/707-717 M)
7. KHALIFAH SULAIMAN IBNU ABDIL MALIK (96 -99 H/717-720 M)

17ibid 18ibid 19

8. KHALIFAH UMAR IBNU ABDIL AZIZ (99 – 101H/720 -722 M)
9. KHALIFAH YAZID IBNU ABDIL MALIK (101 – 105 H/722-726 M)
10. KHALIFAH HISYAM IBNU ABDIL MALIK (105 – 125 H/ 726-746 M)
11. KHALIFAH WALID IBNU YAZID (125 – 127H/746-748 M)
12. KHALIFAH YAZID IBNU WALID (127 – 127 H/748 – 748M)
13. KHALIFAH IBRAHIM IBNU WALID ( 127 – 127 H)
14. KHALIFAH MARWAN IBNU MUHAMMAD (127 – 132 H/748-753M)

ZAMAN BANI ABBASIYAH
1. ABU ABBAS AS-SAFFAH (132-136 H/753 -757 M)
2. ABU JA’FAR AL-MANSHUR (136 – 158 H/757 – 779 M)
3. AL-MAHDI (158 – 169 H/779-790 M)
4. MUSA AN-NADI (169 – 170 H/790 – 791M)
5. HARUN AR-RASYID (170 – 193 H/791 – 814 M)
6. MUHAMMAD AL-AMIN (193 – 198 H/ 814 -819 M)
7. ABDULLAH AL-MAKMUN (198 – 218 H/819 – 839 M)
8. AL-MU’TASHIM (218 – 227 H/839 – 848 M)
9. HARUN AL-WATSIQ (227 – 232 H/848 – 853 M)20
CENDIKIAWAN MUSLIM
1.       IBNU MUSA AL-KAHARIZMI (149H/770 –219/840 M)PENEMU ALGORITMA DAN ALJABAR , hidup pada zaman Bani abasiyah Al-makmun tahun 813-833M
2.       MUHAMMAD BIN ZAKARIA AR-RAZI (225H/846-304/925 M) PERINTIS KEDOKTERAN MODERN, zaman khalifah Al-manshur (754 – 775 M, dan Harun Ar-rasyid (w.809 M) hingga Khalifah Al-makmun (813-833 M)
3.        AL-MAWARDI (386 H/975M- 1037 M) ILMUWAN PENCETUS POLITIK ISLAM. Terkenal sebagai penelaah mazhab Syafii,
4.  IBNU HAITSAM (354 H/965 M-431/1038 M) PENEMU ILMU OPTIK.
5. JABIR IBNU HAYYAN (721- 815 H), PENEMU ILMU KIMIA
6. IBNU SINA (360 H/981 M) BAPAK KEDOKTERAN MODERN
7. IMAM AT-TABARI (225H/839M-310H/923M) BAPAK SEJARAH ISLAM

MODERN
8. ABU UBAY AL BAKRI geografer terbesar abad XI / abad ke-5 H
9. Al-BATTANI (858 M) Astronomi, penemu bumi mengelilingi pusat tata surya tersebut dalam waktu 365 hari, 5 jam, 46 menit, dan 24 detik.
10.  Al-IDRISI (1100 - 1166 M) ahli Geografi yang telah membuat bola dunia dari bahan perak seberat 400 ons
11. IBNU AL-NAFIS 1213 M (PENEMU PEREDARAN DARAH JANTUNG)
12 IBNU MISKAWAYH 940 M-1030 M, AHLI FILSAFAT (AKHLAK) Al Khawarizmi149H/770 –219/840 M
20 Gerard of Cremona. Kita-kita itu adalah, The Treatise of Arithmetic, Al Muqala fi Hisab Al Jabr wa Al Muqabilah.
Di banyak universitas di Eropa, buku-buku karya Al Khawarizmi masih menjadi acuan dan text book untuk mahasiswa di sana sampai pertengahan abad ke enam belas. Karya-karyanya, setelah di terjemahkan dalam bahasa Latin, kemudian menyusul bahasa- bahasa lain seperti bahasa-bahasa yang digunakan di Eropa dan terakhir diterjemahkan dalam bahasa Cina.
Dalam bidang astronomi pun, Al Khawarizmi menyumbangkan karya-karya besarnya yang tak terbatas. Begitu juga dalam bidang geografi, ia membuat koreksi- koreksi mendasar pada pemikiran filsuf Yunani tentang geografi. Dalam sejarah tercatat tujuh puluh orang yang ahli dalam bidang geografi bekerja di bawah koordinasi Al Khawarizmi. Grup ini kemudian melahirkan peta bumi yang kita kenal sebagai globe untuk pertama kali. Karya ini dikenal dunia pada tahun 830 masehi.
Al Zahrawi Abu al-Qasim Khalaf bin Abbas Al-Zahrawi (A.D. 936-1013), dikenal didunia barat dengan sebutan albucasis, lahir di Al Zahra 6 mil Cordoba Andalusia. Dia termasuk dokter bedah muslim yang terkenal. Dunia eropa mengakuinya dan menjadikan bukunya sebagai acuan pelajaran kedokteran bedah dan sebagai kurikulum kedokteran eropa selama berabad-abad. Bukunya tersebut yang berjudul At-Tasrif Liman Ajiza ’an at Ta’lif (The method of medicine). At Tasrif merupakan encyclopedi yang memuat 30 volume buku. Gherrad of Cremona merupakan buku pertama hasilterjemahan buku Al_zahrawi ke bahasa latin diabad pertengahan. Seperti yang disebut oleh ahli bedah eropa Pietro Argallata (meninggal tahun 1424) “ Al-Zahrawi as “without doubt the chief of all surgeos”.(al-Zahrawi adalah bapak ilmu bedah kedokteran). Dokter terkenal asal perancis Jacques Delechamps (1513-1588) mengunakan At-Tasrif sebagai acuan saat itu.
Al-Zahrawi membuat banyak instrument bedah seperti alat untuk memeriksa telinga, instrumen memeriksa uretra, alat untuk mengeluarkan benda asing dari tenggorokan Zahrawi dan mempunyai sepesialisasi pembedahan dengan cauterisasi dan dalam lebih dari 50 tehnik operasi yang berbeda-beda.
Al-Zahrawi yang pertama kali mengemukakan cara operasi pada kanker payudara secara terperinci, operasi pengangkatan batu kandung kemih (Bladder Stone), Kista Thyroid (Thyroid Cyst) , Operasi pada Gigi (dental operation). Adakah saat ini dokter bedah yang menguasai semua operasi bedah , seperti Al- Zahrawi. Yang menguasai bedah umum , bedah gigi, bahkan membuat sendiri instrumennya. Al-Zahrawi pantas mendapatkan Nobel , karena karyanya sangat fenomental, dipakai oleh dokter bedah di eropa . sampai 5 abad kedepan. Al Zahrawi juga dokter pribadi raja Al-Hakam-II of Spain. After a long medical career, full of rich and significant contributions, Al Zahrawi died in 1013 C.E. (Muslim profiles, www. Islam online.com Copyright 1992-2005 Al Jazeera Publishing, Dubai, United Arab Emirates
Dalam dunia kedokteran, nama Albucasis alias Al Zahrawi tidak pernah luntur. Ia adalah penemuan penyakit hemofilia. Penyakit ini sebenarnya telah ada sejak lama sekali, dan belum memiliki nama. Talmud, yaitu sekumpulan tulisan para rabi Yahudi, 2 abad setelah Masehi menyatakan bahwa seorang bayi laki-laki tidak harus dikhitan jika dua kakak laki-lakinya mengalami kematian akibat dikhitan. Titik terang ditemukan setelah Al Zahrawi pada abad ke-12 menulis dalam bukunya mengenai sebuah keluarga yang setiap anak laki-lakinya meninggal setelah terjadi perdarahan akibat luka kecil. Ia menduga hal tersebut tidak terjadi secara kebetulan. Kata hemofilia pertama kali muncul pada sebuah tulisan yang ditulis oleh Hopff di Universitas Zurich, tahun 1828. Dan menurut ensiklopedia Britanica, istilah hemofilia (haemophilia) pertama kali diperkenalkan oleh seorang dokter berkebangsaan Jerman, Johann Lukas Schonlein (1793 - 1864), pada tahun 1928. Lukas menelusur aneka catatan kedokteran, termasuk tulisan Al Zahrawi atau Albucasis itu. (Ibnu haytam www.pesantren.com).
Ibn Al Haytham (965 -1040 M)

Alhazen/alhuzen adalah nama yang dikenal didunia barat, lahir di Basra persia yang
berkarir di Kairo mesir, ahli optik, matematika dan astronomi. Kemasyuran namanya
membuat raja dinasti fatimah di mesir saat itu Al-Hakim Bin Amirillah (386-411 H/996-
1021 M) untuk bisa mengatur banjir sungai Nil, yang kerap mengenangi lahan pertanian
di mesir. Tapi karena menurutnya itu tidak mungkin, untuk melindungi dirinya dari
amarah peguasa saat itu dia berpura-pura sakit ingatan dan tidak diketahui kehidupannya
setelah itu, tahun-tahun terakhir hidupnya ia banyak menyalin naskah matematika dan
meninggal tenang di Cairo.(ensiklopedi islam hal 153 dan www.islamonline.com)

Ibnu Haitan meninggalkan hampir 200 karya tulis, antara lain tulisannya Maqalah
fi Istikhraj Samt al-Qiblah (tentang teorama kota), Maqalah Fi Hayat al-Alam
(astronomi), Kitab Fi al-Minasit (kamus optika), Fi al-maraya al-Muhriqah bi al-Dawair
(tentang cermin yang dapat membakar), Maqalah Fi daw’al-Qamar (membahas cahaya
dan gerak-gerik langit), fi Surah al-kusuf (mengenai penggunaan camera obscura/kamar
gelap pada pengamatan gerhana matahari). Zawahir al-hasaq (tentang gejala senja) ,
semua karyanya di terjemahkan kedalam bahasa eropa.(ensiklopedia153)

Dalam Bidang optika Ibnu haytam mengadakan eksperimen untuk menentukan
gerak rektiliner cahaya, sifat bayangan, penggunaan lensa, camera obscura, membuat
lensa dan cermin lengkung. Temuan ilmiahnya yang terkenal adalah pendapatnya bahwa
sinar cahaya bergerak mulai dari obyek dan berjalan menuju kemata. Benda akan terliht
karena ia memantulkan sinar kedalam mata, Retina mata adalah tempat penglihatah dan
bukan yang mengeluarkan cahaya. pendapat ini adalah kebalikan dair apa yang
dikemukakan oleh Euclides dan ptolemaeus, pemikir Yunani yang berpendapat bahwa
benda terlihat karena memancarkan cahaya. hal 153-154 ensiklopedia islam 2.

Ibnu Haitham juga turut melakukan percobaan terhadap kaca yang dibakar dan dari situ tercetuslah teori lensa pembesar. Teori itu telah digunakan oleh para saintis di Itali untuk menghasilkan kaca pembesar pertama di dunia. Yang lebih menakjubkan ialah Ibnu Haitham telah menemukan prinsip isi padu udara sebelum seorang ilmuwan bernama Tricella mengetahui hal tersebut 500 tahun kemudian. Ibnu Haitham juga telah menengarai perihal gaya gravitasi bumi sebelum Issac Newton mengetahuinya. Selain itu,

teori Ibnu Haitham mengenai jiwa manusia sebagai satu rentetan perasaan yang bersambung secara teratur telah memberikan ilham kepada ilmuwan Barat untuk menghasilkan tayangan gambar. Beberapa buah buku mengenai cahaya yang ditulisnya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, antaranya adalah Light dan On Twilight Phenomena. Kajiannya banyak membahas mengenai senja dan lingkaran cahaya di sekitar bulan dan matahari serta bayang-bayang dan gerhana. Menurut Ibnu Haitham, cahaya fajar bermula apabila matahari berada di garis 19 derajat ufuk timur. Warna merah pada senja akan hilang apabila matahari berada di garis 19 derajat ufuk barat. Dalam kajiannya, beliau juga berjaya menghasilkan kedudukan cahaya seperti bias cahaya dan pembalikan cahaya. ( ibnu haytam/Republika.com/ www.pesantren.com)
IBNU SINA
Nama lengkapnya Abu Ali Al-Husain Ibnu Abdullah Ibnu Sina. Lahir pada 980 di Ifsyia
Karmitan, Asia Tengah, dan wafat pada 1037. Pada usia 10 tahun, ia sudah hafal Alquran.
Ibnu Sina dikenal sebagai the faher of doctors (bapak kedokteran). Selain kedokteran, ia
juga menguasai fisika, matematika, astronomi, sejarah, dan filsafat dan kedokteran.

Sebagai dokter, ia lebih suka tindakan preventif daripada kuratif dan selalu menguatkan aspek spiritual dan fisik pasien secara simultan dalam pengobatannya. Bahwa temperatur, makanan, minuman, limbah, udara, keseimbangan gerak dan fikiran, tidur dan kerja
mempengaruhi kesehatan, itu semua terbukti, dan sekarang menjadi masalah lingkungan
yang utama.

Katanya, udara yang terkontaminasi uap dari rawa, danau, saluran drainase, asap atau jelaga dapat membahayakan kesehatan. Kini diketahui, gas itu adalah hasil proses anaerobik air limbah yakni CH4 (metana), H2S dan NH3.

Dari sejumlah risalah kesehatannya, Ibnu Sina punya dua teori segitiga pengobatan. Pertama, Triangular Theory of Islamic Medicine yang menyatakan kaitan antara Allah, manusia, dan pengobatan. Teori kedua, adanya 'hubungan antara badan, fikiran, dan semangat' pada kesehatan manusia.

Topik artikelnya yang lain adalah tentang penyakit jantung yang ada di dalam Kitab Adwiyat al-Qalbiyah (risalah obat untuk sakit jantung). Kitab ini diterjemahkan Arnold of Villanova dengan judul De Viribus Cordis di Spanyol. Karya lainnya, Urjuzah fit Tibb, sebuah manual medis, dibahasalatinkan oleh Armengaud Blasius (meninggal tahun 1312) menjadi Cantica di Montpellier, Perancis. Termasuk, risalah penyakit malaria yang diadopsi sembilan abad kemudian oleh Prof Wagner von Jauree dari Vienna sehingga menerima Nobel bidang fisiologi tahun 1927.

Karya medis pemilik magnum opus untuk buku al-Qanun fit Tibb atau Canon of Medicine ini, menurut MS Khan, ada sekitar 48 buah dalam bentuk buku dan risalah, sebagian menyatakan mencapai ratusan judul.
JABIR IBNU HAYYAN

Jabir ibnu Hayyan (721-815 H) di Barat dikenal dengan nama Geber. Sampai akhir abad 17, ia -- bersama dengan Zakaria Razi -- sangat menonjol sebagai ahli kimia termasyhur yang dihasilkan abad pertengahan. Anak seorang penjual obat di Kufah (Irak) ini juga merupakan seorang sufi.

Dalam penemuannya, Jabir membuat instrumen pemotong, peleburan dan pengkristalan. Ia menyempurnakan proses dasar sublimasi, penguapan, pencairan, kristalisasi, pembuatan kapur, penyulingan, pencelupan, pemurnian, sematan (fixation), amalgamasi, dan oksidasi-reduksi. Jabir pula menyiapkan tekniknya, mirip semua 'technique' kimia modern. Ia membedakan antara penyulingan langsung yang memakai bejana basah dan tak langsung yang memakai bejana kering. Dia pula yang pertama mengklaim bahwa air hanya dapat dimurnikan melalui proses penyulingan.

Khusus menyangkut fungsi dua ilmu dasar kimia, yakni kalsinasi dan reduksi, Jabir menjelaskan, untuk mengembangkan kedua dasar ilmu itu, pertama yang harus dilakukan adalah mendata kembali dengan metoda-metoda yang lebih sempurna, yakni metoda penguapan, sublimasi, destilasi, penglarutan, dan penghabluran. Setelah itu, memodifikasi dan mengoreksi teori Aristoteles mengenai dasar logam, yang tetap tidak
berubah sejak awal abad ke-18 M. Dalam setiap karyanya, Jabir melaluinya dengan
terlebih dahulu melakukan riset dan eksperimen.

Dalam bidang kimia, karya Jabir ibnu Hayyan mencapai lebih 500 buah, tapi hanya beberapa yang sampai pada zaman Renaissance. Di antara bukunya yang terkenal adalah Al Hikmah Al Falsafiyah, diterjemahkan ke dalam bahasa Latin berjudul Summa Perfectionis.

Dalam buku ini, antara lain dikemukakan reaksi kimia: ''Air raksa (merkuri) dan belerang (sulfur) bersatu membentuk satu produk tunggal, tetapi adalah salah menganggap bahwa produk ini sama sekali baru dan merkuri serta sulfur berubah keseluruhannya secara lengkap. Yang benar adalah bahwa keduanya mempertahankan karakteristik alaminya, dan segala yang terjadi adalah sebagian dari kedua bahan itu berinteraksi dan bercampur sedemikian rupa sehingga tidak mungkin membedakannya secara seksama.''

''Jika dihendaki memisahkan bagian-bagian terkecil dari dua kategori itu oleh instrumen khusus, maka akan tampak bahwa tiap elemen (unsur) mempertahankan karakteristik teoretisnya. Hasilnya adalah suatu kombinasi kimiawi antara unsur yang terdapat dalam keadaan keterkaitan permanen tanpa perubahan karakteristik dari masing-masing unsur.''

Ide-ide eksperimen Jabir itu sekarang lebih dikenal/dipakai sebagai dasar untuk mengklasifikasikan unsur-unsur kimia, utamanya pada bahan metal, nonmetal dan penguraian zat kimia.
Ibn Haitham

Islam sering kali mendapat stigma sebagai agama yang terbelakang. Padahal, kontribusi ilmuwan Islam bagi dunia ilmu pengetahuan tidaklah sedikit. Ibn Haitham contohnya. Sejarah optik mencatat, dialah bapak ilmu optik yang mengurai bagaimana kerja mata 'mencerna' penampakan suatu obyek. Nama lengkap ilmuwan ini Abu Al Muhammad al- Hassan ibnu al-Haitham.

Publik Barat mengenalnya sebagai Alhazen. Dia lahir di Basrah pada tahun 965 Masehi. Awal pendidikan didapatkan di Basrah sebelum dilantik menjadi pegawai pemerintah di kota kelahirannya itu. Namun ia tidak sreg dengan kehidupan birokrat. Ia pun memutuskan keluar untuk kemudian merantau ke Ahwaz dan Baghdad. Di perantauan, ia mengasah otaknya dengan beragam ilmu. Kecintaannya kepada ilmu membawanya berhijrah ke Mesir. Di negeri ini, ia melakukan penelitian mengenai aliran dan saluran Sungai Nil serta menyalin buku-buku tentang matematika dan ilmu falak.

Tujuannya adalah untuk mendapatkan uang tambahan dalam meneruskan pendidikannya di Universitas al-Azhar. Belajar yang dilakukannya secara otodidak justru membuatnya menjadi seorang yang mahir dalam bidang ilmu pengetahuan, ilmu falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Tulisannya mengenai mata, telah menjadi salah satu rujukan penting dalam bidang penelitian sains di Barat. Malahan kajiannya mengenai

pengobatan mata telah menjadi asas bagi kajian dunia modern mengenai pengobatan mata. Penelitiannya mengenai cahaya telah memberikan ilham kepada ahli sains Barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler menciptakan mikroskop serta teleskop. Dialah orang pertama yang menulis dan menemukan pelbagai data penting mengenai cahaya.

Beberapa buah buku mengenai cahaya yang ditulisnya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, antaranya adalah Light dan On Twilight Phenomena. Kajiannya banyak membahas mengenai senja dan lingkaran cahaya di sekitar bulan dan matahari serta bayang-bayang dan gerhana. Menurut Ibnu Haitham, cahaya fajar bermula apabila matahari berada di garis 19 derajat ufuk timur. Warna merah pada senja akan hilang apabila matahari berada di garis 19 derajat ufuk barat. Dalam kajiannya, beliau juga berjaya menghasilkan kedudukan cahaya seperti bias cahaya dan pembalikan cahaya.

Ibnu Haitham juga turut melakukan percobaan terhadap kaca yang dibakar dan dari situ tercetuslah teori lensa pembesar. Teori itu telah digunakan oleh para saintis di Itali untuk menghasilkan kaca pembesar pertama di dunia. Yang lebih menakjubkan ialah Ibnu Haitham telah menemukan prinsip isi padu udara sebelum seorang ilmuwan bernama Tricella mengetahui hal tersebut 500 tahun kemudian. Ibnu Haitham juga telah menengarai perihal gaya gravitasi bumi sebelum Issac Newton mengetahuinya. Selain itu, teori Ibnu Haitham mengenai jiwa manusia sebagai satu rentetan perasaan yang bersambung secara teratur telah memberikan ilham kepada ilmuwan Barat untuk menghasilkan tayangan gambar.

Teorinya telah membawa kepada penemuan film yang kemudiannya disambung-sambung dan dimainkan pada para penonton sebagaimana yang dapat kita tonton pada masa kini. Selain sains, Ibnu Haitham juga banyak menulis mengenai filsafat, logika, metafisika, dan persoalan yang berkaitan dengan keagamaan. Beliau turut menulis ulasan dan ringkasan terhadap karya-karya sarjana terdahulu. Penulisan filsafatnya banyak tertumpu kepada aspek kebenaran dalam masalah yang menjadi pertikaian. Padanya pertikaian mengenai sesuatu perkara bermula dari pendekatan yang digunakan dalam mengenalinya. Dia juga berpendapat bahwa kebenaran hanyalah satu. Oleh sebab itu semua dakwaan kebenaran wajar diragukan dalam menilai semua pandangan yang ada.

Pandangannya mengenai filsafat amat menarik untuk dikaji hingga saat ini. Bagi Ibnu Haitham, filsafat tidak dapat dipisahkan dari ilmu matematika, sains, dan ketuhanan. Ketiga bidang dan cabang ilmu ini harus dikuasai. Dan untuk menguasainya seseorang perlu menggunakan waktu mudanya dengan sepenuhnya. Apabila umur makin meningkat, kekuatan fisikal dan mental akan turut mengalami kemerosotan. Ibnu Haitham membuktikan dirinya begitu bergairah mencari dan mendalami ilmu pengetahuan pada usia mudanya. Banyak buku yang dihasilkannya dan masih menjadi rujukan hingga saat ini.

Di antara buku-bukunya itu adalah Al-Jami' fi Usul al-Hisab yang mengandung teori-teori ilmu matemetika dan matemetika penganalisaan; Kitab al-Tahlil wa al-Tarkib mengenai ilmu geometri; Kitab Tahlil al-Masa'il al-'Adadiyah tentang aljabar; Maqalah fi Istikhraj Simat al-Qiblah yang mengupas tentang arah kiblat; Maqalah fima Tad'u llaih mengenai

penggunaan geometri dalam urusan hukum syarak; dan Risalah fi Sina'at al-Syi'r mengenai teknik penulisan puisi. Walaupun menjadi orang terkenal di zamannya, namun Ibnu Haitham tetap hidup dalam kesederhanaan. Ia dikenal sebagai orang yang miskin materi tapi kaya ilmu pengetahuan. (yus)[republika.co.id]
Ibn Miskawayh

Abad kesepuluh masehi menjadi periode gemilang dalam perkembangan peradaban Islam. Pada masa itu, para intelektual Muslim telah sampai pada puncak kematangan pemikiran dan berbagai ide. Bahkan beragam ide yang berasal dari tradisi intelektual di luar Islam, khususnya filsafat Yunani.

Apalagi kala itu, pada saat Dinasti Abasid berkuasa, gencar melakukan translasi atau penerjemahaan karya-karya dari berbagai bidang ilmu ke dalam bahasa Arab. Tak ayal jika banyak Dar al-Ilm (semacam perpustakaan umum) didirikan. Bukan hanya di pusat pemerintahan, Baghdad, tetapi juga di Kairo, Kordoba, dan di belahan dunia Islam lainnya.

Tak hanya perpustakaan umum yang tumbuh bak cendawan di musim hujan, perpustakaan pribadi juga banyak bermunculan. Mudahnya akses ke berbagai pengetahuan ini tak heran membuat banyak kalangan yang membuat majelis kajian untuk berdiskusi mengenai hal ihwal agama, filsafat maupun bidang lainnya.

Pada masa seperti inilah kemudian muncul seorang intelektual Muslim terkemuka dalam bidang etika, bernama Abu Ali Ahmad bin Muhammad bin Yaqub Miskawayh atau lebih dikenal Ibn Miskawayh. Ia lahir pada 940 M di Rayy, sebuah kota yang berada di Iran. Hingga beranjak dewasa, ia habiskan waktunya di tanah kelahirannya.

Kemudian Ibn Miskawayh meninggalkan kota kelahirannya menuju Baghdad, Irak. Ia bekerja sebagai pustakawan di perpustakaan umum pada masa pemerintah dinasti Abasid. Ia bekerja di sana hingga beberapa kali pergantian kekuasaan terjadi. Perpustakaan bagi dirinya merupakan sekolah yang membuatnya mampu berinteraksi dengan berbagai ilmu pengetahuan.

Ia secara tekun dan serius melakukan kajian di bidang filsafat, sejarah dan kedokteran, bahkan kimia. Di antara kajian yang menjadi perhatian utamanya adalah filsafat Yunani dan sejarah. Kedua kajian inilah di kemudian hari mengantarnya menjadi intelektual yang mengagumkan dalam kedua bidang tersebut.

Seperti ilmuwan yang hidup di zamannya, Ibn Misakawayh mempelajari filsafat dan sejarah sebagai alat untuk menemukan kebanaran. Namun, ia lebih memberi tekanan kepada kajian filsafat terutama filsafat etika. Ia merumuskan langkah bagaimana membangun moral yang sehat serta menguraikan cara-cara membangun jiwa yang harmonis.
Di kemudian hari ia lebih dikenal sebagai seorang Islam humanis. Pasalnya ia memiliki
kecenderungan agar Islam dapat masuk ke dalam sistem praktik rasional yang lebih luas

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered By Blogger

Great Morning ©  Copyright by Cerita Santri | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks